Semarang, icesnetwork.org - Senin (10/03) bersamaan dengan dialog publik menyoal “Revitalisasi Peran Aktor Pendidikan Politik” yang diikuiti oleh sebagain besar siswa SMA ini, The Institute of Culture and Education Studies (ICES), BEM FITK dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah meluncurkan satu program unggulan didalamnya. Gerakan Indonesia Cerdas Memilih (GICM) yang dilaunching pada dialog tersebut dengan simbolisasi berupa pemotongan tumpeng yang diberikan kepada KPU dan perwakilan siswa SMA.
Launching yang juga dilaksanakan di Auditorium 1 IAIN Walisongo Semarang ini juga mendapat sambutan hangat dari peserta dialog. Fahrizal, siswa MAN 1 Semarang yang juga sebagai penerima tumpeng ini menuturkan bahwa, masih ada kesan yang muncul dikalangan siswa tentang peranya yang hanya menjadi objek demokrasi, justru tidak ada upaya untuk mendidik siswa agar cerdas memilih atau terlibat dalam proses berpolitik. “Siswa hanya menjadi objek saat pemilihan umum saja, tanpa tahu apa hak atau kewajibanya dalam berpolitik”ketus Fahrizal.
Menurut Eko Supraptio yang merupakan direktur ICES Semarang, GICM merupakan program kampanye intelektual yang dilakukan lembaganya untuk menciptakan masyarakat terdidik politik dengan tercapainya pemilih yang cerdas. “ Cerdas memilih bukan hanya diartikan sebagai proses memilih pemimpin dalam konteks pemilhan umum, namun lebih dari itu, gerakan yang concernmengawal siswa dan pemilih pemula ini mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif secara sadar dan cerdas dalam setiap kegiatan politik” Ungkap Eko.
Selain itu menurut Ikhwanudin dari KPU Jawa Tengah menyatakan bahwa pemilih yang cerdas adalah pemilih yang memilih berdasarkan analisis dan kesesuainya dengan kriteria pemilih. “Pemilih cerdas harus tahu visi dan misi parpol yang mengakomodir kepentingan rakyat, dan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga bukan hanya euforia 5 tahunan saja, tapi berfikir jangka panjang untuk bangsa” Harapnya.
0 komentar: