Semarang, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) mengadakan Dialog Publik yang bertema “Membincang FITK; Evaluasi empat tahun dan Resolusi Masa Depan” sebagai refleksi kepemimpinan Dekan Dr. H. Suja’i dan sebagai persiapan menghadapi pemilihan Dekan yang akan dilaksanakan bulan Oktober.
Sepi pengujung
Dialog Publik yang dilaksanakan pada (28/5) dimulai pada pukul 9.30 ini terlihat sepi disebabkan karena banyaknya mahasiswa yang mengikuti perkuliahan. Selain itu, satu minggu ini banyak hari liburnya dan sebagian mahasiswa FITK banyak yang meliburkan diri untuk pulkam (pulang kampung). Kursi peserta yang berada di aula gedung Q FITK hanya terisi separuh dari jumlah yang disediakan panitia.
Lepas dari itu, salah satu peserta Dialog Publik mengatakan, sebenarnya kegiatan dan program kerja BEM FITK sudah bagus. Tetapi yang perlu menjadi catatan adalah sosialisasi kepada mahasiswa perlu ditingkatkan. Selama ini lembaga Intra tersebut hanya bersosialisasi lewat facebook dan Twitter. Sedangkan mahasiswa FITK tidak banyak yang aktif di media sosial tersebut. Bahkan, sedikit yang Join di Facebook dan memfollow twiiter milik BEM FITK.
FITK Cukup Berhasil
Menurut Ridwan selaku perwakilan dari dekan menyatakan bahwa kepemimpinan dekan 4 tahun kebelakang cukup berhasil dilihat dari kualitas dosen yang baik dan dari segi kemahasiswaannya yang sudah dianggap mandiri dengan bukti beasiswa penelitian terbanyak didapat oleh mahaiswa FITK. Pernyataan ini diperkuat oleh Raharjo sebagai perwakilan dari Tim Assesor BAN PT yang menyatakan bahwa nilai untuk kemahasiswaan, dosen dan lainnya sudah berkisar dia angka 80 ke atas.
Refleksi
Membincang IAIN kedepan, menurut Ahmad Ismail selaku representasi dari dosen, untuk menyambut visi IAIN 2013 sebagai kampus yang berbasis research FITK sebagai fakultas favorit yang paling banyak mahasiswanya harus bersiap dengan hal itu. Salah satunya, penelitian Mahasiswa harusnya tidak sekedar menjadi ‘tukang’ atau (pelaksana) tapi harus menjadi ‘desainer’ (pembuat). “IAIN ataupun FITK khususnya sudah saatnya membuat penelitian yang berbasis teoritis, jangan lagi berbentuk penelitian tindakan kelas (PTK)’” tukasnya.
Ketua BEM FITK Oftiana menuturkan latar belakang diadakanya seminar tersebut selain sebagai bahan pengetahuan bagi mahasiswa baru khususnya yang belum mengetahui visi misi pemerintahan dekan sekarang juga sebagai bahan evaluasi empat tahun kepemimpinan Suja’i. “menghadapi kepemimpinan dekan baru, walaupun mahasiswa tidak mempunyai hak suara, tapi setidaknya melihat kepemimpinan empat tahun kebelakang mahasiswa dapat memberikan rekomendasi bagi pemilihan dekan. ( Lap. Nay)
0 komentar: